Jumat, 07 September 2012

Terapi Radionuklida



            Terapi radionuklida merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi sel dengan pertumbuhan yang tidak terkontrol. Salah satu contoh sel tersebut adalah sel kanker. Metode tersebut sudah biasa digunakan di bidang kesehatan. Sel kanker diberi radiasi tertentu yang dapat merusak DNA sel kanker, kemudian sel yang tersebut perlahan-lahan mati.

            Terapi radionuclida pertama kali dilakukan oleh Emil grubbe pada tahun 1896. Saat itu, beliau menggunakan sinar x yang baru saja ditemukan oleh william rontgen pada tahun 1896. Sinar yang digunakan mulai menggunakan sinar radio aktif saat Marie Curie menemukan radioaktif radium dan polonium. Akhirnya polonium lebih sering digunakan daripada sinar X. Namun, hal tersebut hanya bertahan hingga periode 1900-an. Pada periode tersebut hingga sekarang,  Co-60 lebih banyak digunakan daripada radium. Seiring berjalannya waktu, ditemukan linear akselator yang mampu menghasilkan sinar x dengan intensitas yang tinggi. Sinar tersebut sering digunakan di daerah berkembang.

            Selanjutnya, proses penyinaran dibagi menjadi dua jenis, penyinaran secara eksternal dan penyinaran internal. Penyinaran eksternal dilakukan dengan menembakkan radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh Co-60 atau sinar x dari linear generator. Proses tersebut juga dikenal sebagai gamma knife radiosurgery. Sinar tersebut difokuskan ke sel yang ingin dimatikan. Setelah disinari sel akan mati. Setiap tahun, lebih dari 30.000 pasien di seluruh dunia mendapatkan perawatan dengan metode tersebut.

            Metode yang kedua adalah metode penyinaran secara internal, dikenal juga sebagai terapi jarak pendek. Terapi tersebut dilakukan dengan cara menanamkan radioaktif ke bagian tubuh yang ingin disembuhkan.  Bahan yang digunakan dibentuk menyerupai filamen. Kemudian, filamen tersebut dimasukkan ke dalam tubuh melalui catheter. Radioktif yang ditanam dalam tubuh menyinari sel yang ingin dimatikan. Setelah sel yang diinginkan mati, filamen radioaktif dikeluarkan dari tubuh. Radioaktif yang digunakan berbeda untuk setiap bagian tubuh. Iodin-131 digunakan untuk menangani kelenjar tiroid, sedangkan iridium-192 digunakan pada bagian dada dan kepala. Metode penyinaran secara internal dianggap lebih efektif daripada metode secara eksternal.

            Selain membunuh kanker, metode radiasi juga dapat digunakan untuk menghambat penyebaran sel kanker. Metode tersebut dikenal sebagai Targetted Alpha Therapy (TAT) atau Alpha Radioimmunotheraphy.

            Salah satu aplikasi terapi radionuclida adalah penggunaannya untuk mengobati tumor otak. Metode tersebut disebut sebagai terapi Boron Neutron Capture. Bahan radioaktif yang digunakan adalah boron-10. Sel kanker disinari dengan sinar alfa berenergi tinggi yang dihasilkan oleh boron. Partikel alpha yang dihasilkan boron dapat timbul karena boron menyerap dengan kuat partikel neutron termal.

Sumber :             http://www.world-nuclear.org/info/inf55.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Radiation_therapy#History

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes